Puisi galau
Saat tuhan tengah merangkulku dan menentramkan jiwaku…
Engkau hadir lagi dengan membawa kata-kata manis…
Kau mulai coretkan kanvas yang dulu..
Telah kau kotori karna penghianatanmu…
Apa kau tau hati ini sudah hancur karna ulahmu..
Namun dengan manis kau pungut hatiku..
Yang telah jatuh,kau buat aku jatuh cinta lagi denganmu..
Setelah aku larut dengan cintamu..
Kau hancurkan lagi hatiku…
Apakah ini permainan cintamu..
yang slalu bilang kalau kamu cinta aku
Apakah kini aku harus mempercayaimu…
Dan memulai semuanya dari awal…
Hingga kau hancurkan aku lagi…
=======================
Cinta…
Tiada lagi
damai…
Sirnalah sudah
cahaya telah terhapuskan
tenggelam
ditelan kegelapan
mimpi tuk menyebarkan cinta
telah sirna
termakan oleh kebencian
kebencian hatiku
akhirnya aku sadar
aku bisa bertahan karena kebencian
tapi dibenci itu tidak mudah
rasanya sakit sekali
bahkan lebih sakit dari tertusuk pedang
dalam diam aku termenung
nyatakah atau hanya bayangan semu?
Aku selalu berharap tuk bisa keluar dari buruk ini
yah…..tapi akanku coba tuk bertahan
hidup dengan kebencian,,,
=========================
Aku memiliki cinta yang tak bisa kulihat
Aku memiliki cinta yang tak bisa ku sentuh
Begitu jauh cinta itu jika ingin ku raih
Begitu sulit jika cinta itu ingin ku sanding
Hanya lewat bait-bait ini aku mampu bercerita
Dan dari bait-bait ini aku mampu curahkan asa ku
Setitik dari asa yang tertingggal dalam diri ini
Setitik dari lelahnya hati yang ku rasa sunyi
Aku kesendirian tanpamu disisi hatiku
kesespian saat harus sendiri dan jauh darimu
Rinduku yang terlalu lama terbendung dalam jiwa
Telah melahirkan kata-kata dalam keinginanku
“Aku ingin bertemu meski sekilas dari bayangmu”
Mampukah itu terjadi padaku dan untuk rindu ini
Perasaan yang aku rasa bukanlah sekedar khayalan
Inilah rasa yang kita dulu nikmati berdua
Rasa yang penuh dengan bendungan asmara
Seperti inilah medan-medan perang kita dulu
Tak pernah ada hal yang menjadikan penghalangnya
Meski harus dengan air mata aku membayarnya
Kini semua menjadi semu terlampau waktu
Demi rindu hati ini aku mampu menunggumu
Tak pandang waktu kiranya kapan memanggilku
tetap rindu ini hanya untukmu I Miss You
JIKA suara dibiskkan serta kondisi telah meliputi
sekitarku, maka telinga mendengarkan, mulut terdiam, seraya mataku
mengamati keadaan yang sedang terjadi
JIKA perhatian lingkup tertuju balik padaku maka gerakan tubuhku takkan mengada-ada
JIKA semua kelakuanku mapupun keberadaanku memberikan inspirasi
bagi kalian seperti akhir yang suram dalam kehidupan ini maka
cepat-cepatlah introspeksi diri kalian
JIKA intuisi sekitar telah mempertanyakan konflik pada diriku
maka inilah aku dengan segala kepribadian yang tak patut dijadikan
panutan
Kini semua berbeda.
Tak ada lagi senyum di sudut bibir ku.
Tak ada lagi tawa dalam hari ku.
Tak ada lagi sinar dalam tatapan ku.
Semua sirna, semua lenyap.
Bintang yang slalu menyapa ku.
Bulan yang tersenyum melihat ku.
Kini seakan menjauh.
Meninggalkan ku dalam gelap malam.
Terpuruk dalam kesepian.
Sejak kepergian mu.
Kadang aku teringat..
saat aku tersenyum karena mu.
Saat aku terlelap dalam peluk mu.
Semua masih melekat erat dalam memory ku.
Terkadang ada rasa penyesalan.
Karena aku tak pernah buat mu bahagia.
Aku slalu egois.
Aku tak pernah peduli.
Saat kau terluka karena sikap ku.
Ingin rasanya aku menemui mu.
Mengobati rasa rindu ku.
Tapi aku tak mampu.
Karena kita tlah terpisah dunia.
Aku hanya bisa berharap.
Kau kan datang dalam mimpi” ku.
GALAU#jika aku tak menghubungimu bukan karna aku tak menyayangimu, namun aku
hanya mencoba hidup tanpamu sebab aku yakin bukan hanya aku yang menjadi
RATU di hati mu.
biarlah cinta ini ku pendam seorang diri ku tak mau mereka terluka karna semua ini.
cintailah mereka orng yang selamanya akan mencintaimu dengan tulus,
mereka yang terbaik sayangilah mereka seperti mereka mencintaimu jangan
kecewakan mereka ,.
karna aku pun menyayangi mereka.
tak kunjung habis air mata , dikala ku menangisimu , dikala aku mngenang
dirimu , dikala aku memikirkanmu , disaat kau pergi aku terpaku melihat
awan , melihat hujan yg turun , melihat bulan yg terdiam , wahai mantan
kekasiku... apakah kau mendengar jeritan hati ini jeritan hati......
MANTAN KEKASIH,
GALAU#